Jumat, Juli 18, 2008

Melatih Potensi Anak Superkreatif


Sebagai orangtua, pernahkah anda memperhatikan bahwa si kecil ternyata tidak selincah dugaan anda. Disaat sedang bermain dengan teman sebayanya, dia nampak kurang bergairah dan tidak responsif terhadap permainan yang sedang berlangsung. Ia jug tidak berani berinisiatif sehingga tampak sangat pendiam.

Salah satu ciri anak superkreatif, biasanya cenderung lebih ulet, tekun, berani, dan rasa ingin tahunya besar. Namun, ciri utamanya adalah cerdas. Pada anak sekolah, perbedaan itu akan semakin menonjol. Untuk melatih sekaligus memancing kemampuan anakyang bersikap kritis, bisa mnggunakan cara sbb:

Bebas Memilih
Memberikan kebebasan pada anak untuk menentuan pilihan berdasarkan keinginannya. Dengan demikian anak akan terbiasa menilai sesuatu yang sudah lazim.

Bertukar pikiran
Dalam mengambil keputusan, biarkan anak superkreatif berfikir sendiri. Orangtua tinggal mengawasi dan mengarahkan. Sebaiknya, orangtua memberikan pancingan agar anak bisa bertukar pikiran. Hal ini merangsang anak menuangkan suatu gagasan atau konsep. selain itu, gali kreatifitasnya lewat diskusi tentang keunikan tertentu. Lakukan hal ini berulang ulang untuk mengasah ketrampilan berfikirnya.

Jawablah pertanyaannya
Jangn bosan menjawab pertanyaan anak bertemperamen superkreatif. Kondisi ini memang seringkali dilupakan para orangtua. Mereka bosan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap rasa ingin tahu anak. Masalah ini sering dibiarkan menggantung tanpa jawaban. Bahkan orang tua pura-pura tak acuh.

Salurkan Keingintahuannya
Anak superkreatif memerlukan pendidikan yang memandai. Sekolah dan sarana lengkap lebih memacu mereka menyalurkan rasa ingin tahunya lewat berbagai percobaan. Biarkan anak superkreatif memilih dengan menyalurkan rasa keingintahuannya, selama itu positif, secara bebas.


Sumber Nurani

Tidak ada komentar: